KEBUMEN – HUMAS – Pembangunan Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kabupaten Kebumen terus menunjukkan progres positif. Hingga akhir September 2025, progres pembangunan telah mencapai 88,20 persen dan ditargetkan selesai pada akhir Oktober mendatang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, H. Sukarno, saat menutup kegiatan Penyusunan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Kementerian Agama Tahun 2025–2029 sekaligus Rapat Koordinasi Perencana se-Eks Karesidenan Kedu, Senin 29 September 2025 di Aula Mabin.
Dijelaskan Sukarno, pembangunan gedung PLHUT yang dikerjakan oleh CV. Cendana telah berlangsung sejak awal Juni lalu dengan masa kontrak lima bulan.
“Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar sesuai rencana sehingga akhir Oktober atau awal November sudah bisa diserahterimakan,” ujarnya.
Gedung PLHUT yang berlokasi di kompleks Islamic Center, Jalan Tentara Pelajar Kebumen itu nantinya akan difungsikan untuk meningkatkan kualitas layanan haji dan umrah. Dengan adanya fasilitas terpadu ini, diharapkan masyarakat Kebumen mendapat pelayanan yang lebih cepat, mudah, dan nyaman.
Bangunan dua lantai dengan luas 400 meter persegi tersebut berdiri di atas tanah seluas 10 x 20 meter. Pembangunannya menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 2,8 miliar. Sedangkan tanahnya merupakan hibah dari Pemerintah Kabupaten Kebumen kepada Kementerian Agama.
Disampaikan juga bahwa progres pembangunan PLHUT Kebumen turut mendapat apresiasi dari Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah. Saat melakukan monitoring pada 16 September 2025, Subroto, S.H., M.H., Jaksa Utama Muda sekaligus Jaksa Fungsional pada Asisten Intelijen Kejati Jateng, menilai bahwa pembangunan di Kebumen lebih cepat dibandingkan proyek serupa di Pemalang.
Apresiasi itu juga menjadi bukti adanya keseriusan semua pihak dalam memastikan penggunaan dana SBSN berjalan tepat sasaran. Kehadiran PLHUT diharapkan dapat menjadi wajah baru layanan keagamaan, khususnya dalam bidang haji dan umrah di Kabupaten Kebumen.
Sementara itu, mterkait kegiatan Rapat Koordinasi Perencana se-Eks Karesidenan Kedu, Sukarno menekankan pentingnya penyusunan Renstra Kementerian Agama 2025–2029. Menurutnya, rencana strategis tersebut harus selaras dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menekankan pada kualitas kehidupan beragama, pendidikan, dan tata kelola pemerintahan yang baik.
Ia menambahkan, Renstra tidak hanya menjadi dokumen formal, tetapi juga pedoman kerja untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Renstra harus memberikan arah yang jelas, menciptakan prioritas, dan membantu kita mengembangkan strategi efektif dalam menghadapi tantangan,” pungkasnya.
