Slawi – Humas- Semangat dan kreativitas generasi muda Kebumen bergaung di ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) XXXI Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2025. Kali ini, sosok inspiratif Farida Fitriani, finalis cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (KTIQ) Puteri asal Kabupaten Kebumen, siap tampil memukau di babak final dengan gagasan inovatifnya berjudul “Formulasi Iqro’ Digital terhadap Dominasi Teknologi Algoritma (Inspirasi Kisah Nabi Musa AS dan Firaun)”.
Bertempat di SMAN 2 Slawi, Kamis 13 November 2025, Farida akan mempresentasikan hasil pemikirannya di hadapan dewan hakim dan peserta dari seluruh Jawa Tengah. Gagasan ini berangkat dari keprihatinannya terhadap derasnya arus algoritma digital yang membentuk pola pikir generasi muda, dan bagaimana nilai-nilai Iqra’ dalam Al-Qur’an dapat menjadi solusi spiritual sekaligus intelektual dalam menghadapi era teknologi yang kian kompleks.
Farida, yang merupakan alumni IAINU Kebumen, dikenal sebagai sosok muda berbakat dan visioner. Ia memadukan kecintaannya pada Al-Qur’an dengan kemampuan analisis kontemporer dalam bidang teknologi digital. “Kisah Nabi Musa AS dan Firaun mengajarkan bagaimana ilmu dan iman harus berjalan seiring. Dalam konteks digital, kita perlu memformulasikan kembali semangat “Iqra’” agar tidak terjebak dalam dominasi algoritma yang bisa mengikis nilai kemanusiaan,” ungkapnya penuh semangat.
Keberhasilan Farida menembus babak final menjadi kebanggaan tersendiri bagi kafilah Kabupaten Kebumen. Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, Makruf Widodo, turut menyampaikan doa dan dukungannya. “Kami mohon doa restu dari seluruh keluarga besar Kemenag Kebumen dan masyarakat Kebumen agar Farida serta seluruh kafilah bisa memberikan hasil terbaik dan membawa pulang prestasi membanggakan untuk daerah tercinta,” ujarnya.
Kehadiran Farida Fitriani di panggung final MTQH 2025 bukan hanya bukti kecerdasannya dalam memahami pesan Al-Qur’an, tetapi juga teladan bagi generasi muda bahwa nilai-nilai Islam dapat dikontekstualisasikan secara kreatif di era digital. Semoga langkah Farida menjadi inspirasi untuk terus mengembangkan “Iqra’ Digital” yang memadukan ilmu, iman, dan kemajuan teknologi bagi kemaslahatan umat.

