KEBUMEN – HUMAS – Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2025 di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen berlangsung khidmat. Upacara diadakan pada Rabu 1 Oktober 2025. Kasubbag TU H. Salim Wazdy bertindak sebagai pembina upacara. Sementara Kepala Kantor H. Sukarno menghadiri upacara serupa di halaman Pendopo Kabumian bersama Bupati Kebumen Hj. Lilis Nuryani.
Dalam sambutannya usai upacara, H. Salim menegaskan bahwa Pancasila dan agama memiliki relasi yang erat. Keduanya sama-sama mengajarkan nilai kemanusiaan, persatuan, serta tanggung jawab sosial. Karena itu, ia berpesan agar Aparatur Sipil Negara, utamanya para penyuluh agama, berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat. Mereka juga harus memperkuat semangat kebangsaan.
“ASN, khususnya penyuluh, harus menjadi bagian penting dalam menguatkan nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat. Pekerjaan kita hakikatnya adalah perjuangan untuk agama sekaligus bangsa,” tandasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa setiap aparatur sipil negara (ASN) wajib melaksanakan tugas sesuai amanah regulasi dan arahan pimpinan.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen H. Sukarno menekankan agar momentum Hari Kesaktian Pancasila dijadikan sarana memperkuat persatuan bangsa. Ia mengajak ASN Kemenag Kebumen untuk menjadi teladan dalam mengamalkan nilai Pancasila sekaligus menjadi pelopor moderasi beragama.
Dalam memahami moderasi beragama, dijelaskan Sukarno bahwa setidaknya ada empat pilar yang harus diapahami. Pilar pertama adalah komitmen kebangsaan, yakni: Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, sekaligus ideologi pemersatu.Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara yang harus dijaga keutuhannya. Serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan pemersatu dalam keberagaman.
Kedua, toleransi, yaitu menghargai perbedaan serta memberikan ruang kepada orang lain untuk menjalankan keyakinannya.
Pilar ketiga adalah anti kekerasan, yang berarti menolak segala bentuk kekerasan atas nama agama. Terakhir, akomodasi terhadap budaya lokal, yakni kemampuan untuk merangkul tradisi dan kearifan lokal sepanjang tidak bertentangan dengan ajaran pokok agama.
“Keempat pilar ini harus menjadi pegangan ASN Kemenag dalam bekerja sekaligus berinteraksi dengan masyarakat,” jelas Sukarno.
“ASN Kemenag harus berperan aktif memperkuat komitmen kebangsaan dan mengedepankan sikap moderat dalam kehidupan beragama. Dengan begitu, Pancasila benar-benar hadir sebagai perekat persatuan bangsa,” pesannya.
Upacara yang diikuti oleh seluruh jajaran pegawai Kantor Kemenag Kebumen ini berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan.