Kebumen – Humas – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen menggelar kegiatan Ngaji Kitab Adab Al-‘Alim wa Al-Muta’allim karya KH. Hasyim Asy’ari, Senin 20 Oktober 2025. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Kemenag Kebumen, Pemerintah Kabupaten Kebumen, dan PCNU Kebumen.
Ngaji bareng tersebut dilaksanakan di Mushala Al-Ikhlas Kantor Kemenag Kebumen, diikuti para Penyuluh Agama Islam serta pengurus PCNU Kebumen. Hadir sekaligus membuka kegiatan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen H. Sukarno, didampingi Kasubbag TU, para Kasi, dan Penyelenggara.
Ngaji kitab karya Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari sendiri dipandu oleh Katib Syuriah PCNU Kebumen, KH. Fauzin Jamil.
Harapan dan Pesan Kakankemenag Kebumen
Dalam sambutannya, H. Sukarno menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini kepada semua pikah yang telah membantunya, termasuk seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat.
“Hari Santri bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi momentum meneladani semangat perjuangan santri dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa,” ujar Sukarno.
Ia menjelaskan, penetapan Hari Santri oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 merupakan penghargaan atas perjuangan santri dan ulama yang turut mengobarkan semangat resolusi jihad 22 oktober 1945.
selain itu, dalam kesempatan tersebut Sukarno juga mengajak seluruh ASN Kemenag Kebumen untuk menyukseskan seluruh rangkaian peringatan Hari Santri 2025, sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor 24 Tahun 2025 dan SE Sekjen Kemenag Nomor 33 Tahun 2025 tentang pelaksanaan apel Hari Santri.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin membumikan kembali nilai-nilai kesantrian, cinta tanah air, keikhlasan, dan adab dalam menuntut ilmu, agar menjadi semangat kerja ASN Kemenag Kebumen,” tandas Sukarno.
Dijelaskan, kegiatan ngaji kitab ini menjadi bagian dari upaya Kemenag Kebumen untuk meneguhkan nilai-nilai kesantrian di lingkungannya. Melalui pengajaran Adab Al-‘Alim wa Al-Muta’allim, diharapkan semangat santri yang berilmu, beradab, dan berakhlak mulia dapat terus hidup dan membimbing dalam pengabdian kepada masyarakat.
KH. Fauzin Jamil: Adab Adalah Kunci Keberkahan Ilmu
Sementara itu, Katib Syuriah PCNU Kebumen KH. Fauzin Jamil, menjelaskan, pemilihan kitab Adab Al-‘Alim wa Al-Muta’allim karya KH. Hasyim Asy’ari bukan tanpa alasan. Kitab ini dipilih karena berisi pedoman moral yang sangat relevan untuk menguatkan nilai-nilai pendidikan yang beradab dan bermartabat.
“Banyak ujian dan isu negatif yang menimpa dunia pesantren. Karena itu, kita perlu kembali kepada ruh pendidikan yang dijiwai oleh adab, keikhlasan, dan kebersihan hati,” ungkap KH. Fauzin.
Dalam kajian kitabnya, beliau menyampaikan ringkasan beberapa bab penting:
- Bab I menjelaskan keutamaan ilmu dan ulama, serta pentingnya menuntut ilmu dan mengajarkannya dengan niat ikhlas karena Allah SWT.
- Bab II membahas akhlak pribadi seorang murid, yang meliputi penyucian hati dari sifat iri dan sombong, memperbaiki niat belajar untuk mencari ridha Allah, bersungguh-sungguh menuntut ilmu sejak muda, dan hidup sederhana (qana’ah).
- Bab III menguraikan adab murid terhadap guru, seperti menghormati dan memuliakan guru, bersikap tawaduk, tidak membantah, dan selalu mendoakan guru baik semasa hidup maupun setelah wafat.
- Bab VI dan VII menekankan adab guru dalam mengajar dan akhlak guru terhadap murid, yaitu mengajar dengan niat mencari ridha Allah, menjaga kebersihan diri, berpakaian sopan, serta mendidik dengan kasih sayang dan keikhlasan.
- Bab VIII menegaskan tata krama terhadap buku dan ilmu, bahwa kitab harus dihormati karena menjadi sarana perantara menuju cahaya pengetahuan.
“Ilmu tanpa adab tidak akan membawa berkah. Tetapi ilmu yang ditempuh dengan adab dan keikhlasan akan menjadi cahaya yang menerangi hati dan kehidupan,” pesan KH. Fauzin menutup kajiannya.