KEBUMEN – HUMAS – Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama melakukan pemantauan pelaksanaan layanan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) di Kabupaten Kebumen. Pemantauan dilaksankan pada Kamis 25 September 2025. Kegiatan ini bertujuan memastikan layanan Bimwin benar-benar berdampak pada mitigasi serta penurunan angka perceraian.
Auditor Madya Itjen Kemenag, Purnomo Mulyosaputro, mengatakan bahwa Bimwin memiliki peran strategis dalam membekali calon pengantin. Tujuannya ialah meningkatkan kesiapan mental, emosional, dan spiritual agar mampu membangun rumah tangga yang kokoh, harmonis, serta memahami nilai sakral pernikahan.
“Perkembangan teknologi dan derasnya arus informasi harus dikelola dengan baik agar rumah tangga tetap sakinah, mawaddah, wa rahmah,” pesannya.
Purnomo juga mengingatkan bahwa pernikahan adalah perjanjian suci yang tidak hanya melibatkan pasangan, tetapi juga kepada Allah SWT.
“Bimbingan perkawinan penting agar perkawinan memiliki fundament yang kokoh. Ijab qobul adalah janji agung, mitsaqon gholidzan, yang menambah tanggung jawab suami kepada istrinya, dan bakti istri kepada suaminya,” tandasnya.
Ketua tim pemantauan, Fauzan, menjelaskan bahwa evaluasi dilakukan dengan memilih sampel pada sejumlah KUA berdasarkan kluster layanan, meliputi Bimwin Calon Pengantin (Catin), Bimbingan Keluarga Sakinah, Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS), dan Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN). Pendekatan yang digunakan meliputi observasi, wawancara, hingga analisis dokumen.
“Kami berharap kehadiran tim justru memacu semangat bapak-ibu di KUA untuk memperkuat dampak layanan Bimwin. Harapannya, angka perceraian di Kebumen dapat ditekan,” tandas Fauzan.
Sementara Kepala Kankemenag Kebumen melalui Kepala Seksi Bimas Islam, H. Makruf Widodo, menyampaikan apresiasi atas pemantauan yang dilakukan Itjen. Ia menegaskan bahwa jajaran Kemenag Kebumen siap menindaklanjuti catatan dan rekomendasi yang diberikan.
“Kami ingin setiap pengguna layanan puas, bahagia, dan mampu mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah,” ungkapnya.
Makruf juga memaparkan konsep CERIA (Cepat, Efektif-Efisien, Responsif, Inovatif, Akuntabel) sebagai budaya kerja baru di Kemenag Kebumen. Menurutnya, CERIA tidak sekadar akronim, tetapi juga menggambarkan semangat positif dalam memberikan pelayanan publik.
“Pelayanan harus cepat, efektif-efisien, responsif, inovatif, dan akuntabel. CERIA adalah komitmen kita untuk menghadirkan layanan yang profesional dan humanis,” jelasnya.
Kepala Kankemenag Kebumen, H. Sukarno, dalam kesempatan terpisah menegaskan pentingnya integritas ASN. Ia mengingatkan bahwa rotasi jabatan adalah hal wajar dan setiap aparatur harus bekerja sesuai regulasi, menjaga kondite, dan bersih dari praktik korupsi.
“Dengan semangat CERIA, kita tidak hanya memberikan pelayanan terbaik, tetapi juga membangun kepercayaan publik terhadap Kemenag,” pungkasnya.
Kegiatan ini turut dihadiri anggota tim pemantauan Ahmad Nida, Amar Munawar, serta jajaran Kemenag Kebumen.