Kebumen-Empat pesilat dari MAN Kutowinangun memperoleh penghargaan saat Apel Hari Santri, Senin (23/10) di halaman Madrasah. Penghargaan tersebut diperoleh karena prestasi yang diraih mereka dalam laga Yogyakarta Champion Ship. Siswa siswi yang diberi penghargaan adalah Muhammad Iqbal Mahrus XI.IIs 1, Sudrajat Jati Rismawoto XII.IIS 1, Alfi Ardiyansah XI.MIA1 dan Yozia XI MIA 2. Muhammad Iqbah Mahrus dan Alfi Ardiyansah berhasil membawa medali emas sedangkan Sudrajat dan Yozia membawa perunggu.
Saat di temui selesai apel, Iqbal panggilan akrab Muhammad Iqbal Makrus mengatakan tidak mudah dan butuh perjuangan yang ekstra untuk mendapatkan medali emas. Iqbal mengakui lawan tandingnya cukup berat dan professional. Butuh ketelitian, kecermatan dan ketepatan gerakan untuk mengecoh lawanya. Berkat latihan yang intens di Padepokan Tri Guna Sakti (TGS) Iqbal beserta teman-temannya mampu mengalahkan lawan dari seluruh Nusantara.
Ditemui secara terpisah, Siti Badriyah SP.d selaku waka Bidang Kesiswaan merasa sangat bersyukur atas prestasi yang dicapai. “Saya sangat bersyukur dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh petarung dari MAN Kuto yang telah berlaga secara maksimal, semoga kedepan akan lebih maksimal lagi”, tuturnya
Pendidikan Fisik dan Mental
Drs. Muntohar selaku Kepala MAN Kutowinangun dalam amanat upacara hari Santri menyampaikan bahwa sebagai seorang santri/siswa harus kuat fisik juga mental. “Kita harus meniru santri yang mampu mengalahkan penjajah,” ucapnya. Seorang santri harus benar-benar kuat secara fisik dan mental karena seni bela diri atau pencak silat adalah bagian dari pendidikan fisik dan mental.
Menurutnya, di era globalisasi seperti saat ini generasi muda harus mempunyai fisik dan mental yang kuat. Dia merasa prihatin karena saat ini banyak sekali pelanggaran nilai dan norma, dan pelakunya rata-rata adalah kaum remaja/pelajar. “Oleh karena itu kita harus punya benteng mental yang kuat supaya tidak tergerus oleh perubahan zaman,” tuturnya. Dia sangat mengapresiasi kepada para pesilat yang selalu bekerja keras dalam bertarung . Ini adalah awal untuk Madrasah bertaraf nasional, semua harus bekerja keras dan ikhlas dalam bekerja.(ds/pt)