Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah sedang dalam upaya meningkatan informasi kepada masyarakat via website, salah satunya dengan membuat tim kontributor berita di Kabupaten/Kota. Hal ini disampaikan Kakanwil Farhani dihadapan 35 peserta workshop Jurnalistik Kehumasan di Hotel Gracia, Kamis (2/3).
Hal ini bermula dari peringkat website Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah yang menurun secara nasional, Farhani membuat formula agar website Kanwil bisa lebih meningkat lagi dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang jurnalistik pada daerah. “Kita berada di Jawa Tengah sebagai pusatnya Jawa, saya yakin kapasitas SDM kita memadai untuk berbuat lebih dalam meningkatkan kualitas website kanwil,” ucapnya.
Dia juga menginginkan ASN Kemenag mempunyai perubahan pola pikir dan budaya kerja. Melalui pola pikir dan budaya kerja yang sesuai dengan aturan maka harapannya citra Kementerian Agama akan lebih baik lagi.
Menurutnya tugas Kemenag itu mulya, maka hal ini perlu disampaikan ke masyarakat melalui pemberitaan di website. “Dengan pemberitaan di website maka masyarakat akan tahu prestasi Kementerian Agama,” tegasnya.
Farhani memberikan contoh mengenai anggaran Kemenag, dia menjelaskan bahwa tahun ini Kemenag mempunyai anggaran nomor 4 pada semua Kementerian/Lembaga, sekitar 61 trilyun. Walaupun dengan anggaran yang besar, namun jika dilihat dari kinerjanya Kementerian Agama menduduki peringkat kedua dari seluruh Kementerian/Lembaga yang ada.
Namun disisi lain Kementerian Agama akan dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat jika mereka tidak tahu informasi internal Kemenag. “Kalau tidak dipublikasikan maka akan disayangkan, sebagian masyarakat memandang Kemenag dengan sebelah mata,padahal Kemenag isinya adalah mutiara,” jelasnya.
Dia memberikan contoh yang lain, bahwa dulu Madrasah menjadi pilihan kedua, tapi sekarang menjadi pilihan pertama masyarakat agar anaknya bisa sekolah di madrasah.
“Banyak sekali informasi yang bisa kita sampaikan ke masyarakat, termasuk Indeks kepuasan layanan Haji kepada masyarakat yang mencapai 83,83%, ini perlu disampaikan masyarakat,” katanya.
Berikan Informasi yang berimbang
Farhani juga menyampaikan bahwa Sekarang kita masuk era global dengan ditandai perkembangan teknlogi informasi. Dia ingin pemberitaan yang bernuansa tidak baik ke Kemenag jangan dibiarkan begitu saja. “Kalo dibiarkan maka kita akan hancur,” katanya. Maka di Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah perlu dibentuk tim kreatif dalam rangka menangani persoalan-persoalan media, agar informasinya berimbang.
Menurutnya hal menarik yang perlu diinformasikan untuk saat ini adalah mengenai Haji. Hal ini perlu disampaikan kepada masyarakat agar tidak bingung menyerap informasi dari Kementerian Agama, terutama tentang kembalinya kuota haji yang 20 % dan tambahan kuota sebesar 10rb.(bgkt)