Kebumen-Dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2017 MTs Negeri Prembun mengadakan kegiatan yang dirangkai dalam Mabit, Motivasi dan Manasik Haji (M3) baru-baru ini. Kegiatan ini dilaksanakan mulai hari Sabtu sampai dengan Minggu, 21-22 Oktober 2017 dengan puncak kegiatan berakhir saat upacara Hari Santri pada hari Senin, 23 Oktober 2017.
Sementara itu kegiatan Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) diikuti oleh 188 siswa beserta guru dan karyawan MTs Negeri Prembun. MABIT diawali pukul 15.00 dengan agenda pembiasaan ibadah, tadarus, Kajian Akhlak, Tutor sebaya, Muhasabah, mujahadah, kultum, dan olahraga. Maesaroh, S.Pd selaku ketua penyelenggara menjelaskan bahwa kegiatan MABIT ini merupakan program untuk mempraktikkan seluruh teori yang didapat dalam kegiatan nyata. “Kegiatan ini para siswa nantinya akan melanjutkan kebiasaan yang didapat di rumah,” ucapnya.
Dalam kesempatan MABIT siswa juga mengikuti training motivasi dengan tema Melejitkan Potensi Meraih Prestasi sebagai upaya untuk meningkatkan semangat belajar siswa untuk meraih prestasi. Dilanjutkan Minggu pagi dengan kegiatan Manasik Haji yang berlangsung di sekitar madrasah dan masjid Kauman Prembun. Kegiatan Manasik ini menjadi pusat perhatian masyarakat sekitar dikarenakan seluruh siswa dan guru mengenakan pakaian ihram. Kompleks madrasah disulap menjadi area ibadah haji dengan adanya replika Ka’bah, jamarat, Makam Ibrahim, Hijr Ismail, sedangkan area muzdalifah dan Arofah berada di sekitar Masjid Baitul Haq Kauman. Kegiatan ini sangat mengesankan bagi siswa maupun guru, dikarenakan sebagian besar peserta belum pernah mendapatkan pengalaman serupa baik di pendidikan sebelumnya maupun di masyarakat.
Puncak kegiatan HSN 2017 diakhiri dengan Upacara yang dilaksanakan pada hari Senin. Seluruh peserta upacara baik guru, pegawai, maupun siswa mengenakan baju ala santri. Kepala Madrasah Mardiyono, M.Pd, dalam amanat upacara mengharapkan moment hari santri ini diharapkan bisa mengingatkan peserta upacara terhadap jasa para ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan. Selain itu, sebagai warga madrasah diharapkan ikut meneladani dan mengamalkan karakter santri baik dalam hal religius, kesederhanaan, kerja keras, maupun prestasi. Jangan sampai simbol santri hanya fisiknya saja tanpa diiringi dengan perilaku dan akhlak yang nyata.(ns/pt)