Kebumen– Proses pembelajaran demokrasi bisa berawal dari bangku sekolah. Seperti dilansir dari laman website MAN Kutowinangun, siswa MAN Kutowinangun belajar menggunakan hak suara melalui pemilihan ketua OSIS. Pemilihan Ketua OSIS yang digelar Senin (7/8/2017) dilaksanakan mirip dengan pelaksanakan Pemilihan Umum (pemilu). Mulai dari pendaftaran, pencoblosan di dalam bilik suara, memasukan suara ke kotak suara hingga mencelupkan tinta sebagai tanda sudah menggunakan hak pilih.
Sebanyak 620 siswa-siswi mulai dari kelas 10 hingga kelas 12 semuanya wajib mengikuti jalannya proses pemilihan ketua OSIS yang digelar tersebut. Ada sebanyak 3 kandidat calon ketua. Kepala MAN Kutowinangun Drs. Muntohar melalui Waka Kesiswaaan Siti Badriyah, S.Pd mengatakan pergantian pengurus OSIS melalui proses pemilihan layaknya demokrasi bertujuan untuk melatih dan mengenalkan kepada siswa-siswi agar mengetahui proses pemilu pada umumnya.
“Kegiatan semacam ini sudah berlangsung sekitar 5 periode ini. Bagi siswa kelas X mungkin terasa asing. Tapi, setelah mengetahui dan melakukannya tentu ini menjadi pembelajaran tersendiri bagi mereka. Sebab mereka nantinya juga akan mengalami kedepan nantinya,” ujarnya.
“Akhirnya dengan cara pembelajaran berdemokrasi memilih salah satu ketua OSIS yang diwakili beberapa kandidat akan memunculkan nilai edukasi terhadap para siswa-siswi,” jelas Siti Badriyah, S.Pd.
Mulai dari tata cara mengambil kartu suara, siswa juga diberikan surat undangan untuk mengikuti pelaksanaan pemilihan ketua OSIS, layaknya undangan memberikan hak pilih kepada beberapa kandidat calon ketua.
“Hingga pada proses mendapatkan kartu suara yang sudah tertera nama-nama calon kandidat yang telah dipilih di balik bilik pencoblosan dan memasukkan kartu suara ke kotak suara yang telah disediakan serta mencelupkan jari ke dalam tinta sebagai bentuk telah memberikan dukungan suara,” ungkapnya..
Sementara itu, Akhmad Mukhsin salah satu kandidat calon ketua OSIS MAN Kutowinangunmengatakan pemilihan ketua OSIS melalui cara seperti ini menurutnya lebih memberikan pengalaman dan pembelajaran tersendiri dalam berdemokrasi.
Senada dikatakan, Irvan Rosyadi Ketua TPS 3 mengatakan jika proses pemilihan ketua OSIS dengan cara seperti ini setidaknya bisa melatih dan memberikan pengetahuan mengenai tata cara melakukan pesta demokrasi dalam memberikan hak pilihnya. “Kedepan kami pun juga akan mengalami masa dewasa yakni mempunyai hak pilih dalam memberikan suara terhadap para pemimpin bangsa ini,” tuturnya.(pt)