Kutowinangun-Mengawali tahun pelajaran 2017/2018, MTsN Triwarno Kutowinangun baru-baru ini mengadakan kegiatan untuk mengisi liburan. Kegiatan itu diikuti kurang lebih 80 guru dan pegawai di lingkungan MTsN Triwarno Kutowinangun. Kegiatan tersebut bertujuan memotivasi guru dan pegawai sebelum memasuki tahun pelajaran baru, guru sudah mempunyai persiapan-persiapan.
Kegiatan itu diadakan bekerja sama dengan International Certified Meta Master Practitioner of NLP-NS. Dengan visi Guru Hebat untuk Pendidikan Berbasis Karakter. Motivasi itu dimulai tepat pukul 08.00 s.d. 11.45. dan bertempat di aula MTsN Triwarno Kutowinangun. Kegiatan motivasi guru dan pegawai dipandu narasumber dari Yogyakarta yaitu RUA Zaenal Fanani, MM.Pr. NLP
Dalam sambutannya Drs. H. Sugeng Warjoko menyampaikan bahwa kegiatan dilakukan untuk persiapan tahun pelajaran baru yaitu 2017/2018. Guru diharapkan untuk merenung sejenak terhadap apa yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan di tahun yang akan datang. Demi kelancaran pembelajaran guru harus membuka diri untuk bisa menerima dan menerapkan ilmu yang akan diterima dari narasumber.
Menjadi Guru Hebat
Motivasi diawali dengan senam otak, bahwa otak terdiri dari otak kiri dan kanan. Kerja otak harus seimbang antara otak kiri dan kanan. Guru harus memahami visi ketika mengajar. Apabila kerja otak kiri dan kanan seimbang diharapkan guru memahami visi dalam mengajar. Guru hebat adalah guru yang mampu membangkitkan impian, komitmen, dan peduli terhadap siswa. Bukan fasilitasnya tetapi karakter gurunya.Guru hebat itu juga harus idealis, kreatif, dan tak banyak mengeluh.
Di tangan guru yang berkarakter seorang siswa yang tidak sempurna bisa menjadi siswa yang bermakna. Di samping itu guru hebat juga dituntut selalu antusias dan penuh semangat dalam segala hal karena sifat antusias dan penuh semangat bisa menular ke diri siswa. Untuk menjadi guru hebat ada kreteria yang lain diantaranya adalah energik (semangat), smile (senyum), positive motion (gerakan positif), good attitude (sikap baik), good fashion (berpakaian yang baik), respect (menghormati orang lain).
Selama motivasi berlangsung peserta dibuat tertawa, terharu, dan menangis. Peserta juga disuruh menulis komitmen secara pribadi di kertas yang sudah dibagikan yang nantinya disimpan dan digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas mengajar. Kegiatan motivasi ditutup dengan acara salaman antar peserta dan saling pelukan. (Nh/pt)