Kebumen-Untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan banyak cara dan teladan yang dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul; salah satunya adalah pelaksanaan ibadah qurban yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail, Alaihimassalam, yang mengandung ma’na pengabdian, bersedia berbagi, peduli dan cinta.
Kepala MIN Tanjungsari Makruf Widodo mengatakan pelaksanaan qurban dimaksud untuk menanamkan nilai-nilai kedermawanan dan mau berbagi kepada orang lain, walaupun hanya sedikit daging qurban, disamping itu budaya qurban di madrasah ini juga untuk mendidik dan menanamkan nilai-nilai serta sifat dermawan bagi siswa-siswi di sini (MIN Tanjungsari) untuk peduli dan berbagi kepada orang lain. “Sebenarnya di lingkungan tempat tinggal mereka (siswa MIN) juga dilaksanakan penyembelihan hewan qurban, namun yang dilaksanakan di MIN ini memiliki nilai pendidikan tersendiri bagi mereka” ujarnya.
Qurban merupakan ibadah mahdhah dan juga ghairu mahdhah yaitu mempunyai dimensi sosial. Dimensi sosial disini adalah tertanamnya nilai kepedulian, antar sesama muslim dan juga antar umat manusia. Umat Islam sehabis melakukan shalat sunah idhul adha sampai hari tasyrik (11,12 dan 13) bulan Dzulhijjah bagi yang mempunyai kelebihan rizki untuk melakukan qurban dengan memotong seekor kambing atau seekor sapi/kerbau untuk tujuh orang yang berqurban dan dagingnya didistribusikan kepada sesama muslim atau sesama umat manusia.
Lebih lanjut Makruf Widodo menjelaskan Kepedulian sosial menjadi salah satu tujuan utama dalam berqurban. Nilai-nilai kepedulian sosial, baik sesama umat islam maupun antar sesama umat manusia sudah seharusnya di tanamkan pada diri umat Islam, tak terkecuali pada anak usia sekolah, agar terbiasa dalam kehidupannya, menjadi umat yang terbiasa berkorban, peduli, dan peka terhadap sekitarnya. Seperti ungkapan “bisa karena terbiasa”. Jadi tidak ada yang salah dalam penyembelihan qurban di madrasah karena itu sebagai bentuk praktikum pembelajaran qurban sebagai implementasi kurikulum 2013, bahkan lebih dari itu merupakan kewajiban umat Islam untuk selalu beribadah, berkorban, sikap menyanyangi hewan dan kepedulian sosial serta diharapkan menjadi umat yang mempunyai jiwa “rahmatan lil alamin”.
Penyembelihan hewan qurban di MIN Tanjungsari dilaksanakan pada Sabtu (2/9) pagi sebanyak 1 ekor sapi dan 3 ekor kambing yang berasal dari 10 orang guru / keluarga untuk dibagikan kepada mustahiq dari siswa MIN Tanjungsari sendiri. Diakui oleh Muslimin guru MIN Tanjungsari sekaligus ketua panitia qurban bahwa siswa-siswinya kebanyakan berasal dari para orang tua penerima bantuan sosial. “Kami tidak mungkin memungut iuran kepada siswa, mengingat kehidupan orang tuanya yang masih digolongkan mustahiq” ujar Muslimin, sambil menimbang daging qurban untuk dibagikan.(kh/pt)