Kebumen – Meningkatnya populasi generasi milenial di Indonesia merupakan fenomena yang mendapatkan banyak perhatian dari kalangan akademisi. Fenomena tersebut akan mengantarkan bangsa Indonesia memasuki sebuah keadaan baru yang kemudian dikenal dengan ‘Bonus Demografi’. Di dalam keadaan bonus demografi tersebut masyarakat akan dituntut untuk bisa selalu survive, kompetitif, kreatif dan inovatif.
Demikian salah satu pesan amanat Kepala MAN 4 Kebumen, H. Muhamad Siswanto, M.Pd.I dalam upacara apel pagi pada Senin (29/08). Dalam upacara yang dilaksanakan di halaman MAN 4 Kebumen itu, Siswanto juga mengingatkan, terutama kepada siswa-siswi yang hari itu mengikuti ANBK untuk selalu tekun mengasah keterampilan dan kreatifitasnya sebagai persiapan menghadapi era bonus demografi tersebut.
“Prediksinya, tahun 2030, kita akan menghadapi keadaan baru bonus demografi yang ditandai dengan meningkatnya usia milenial atau usia produktif. Dalam bonus demografi itu, yang dibutuhkan bukan hanya kecerdasan kalian dalam aspek pengetahuan, namun yang tidak kalah penting adalah kecerdasan kalian memahami masalah, lalu menemukan dan menciptakan solusinya,” kata Siswanto.
Siswanto juga menambahkan bahwa dengan keadaan bonus demografi, anak muda yang tidak produktif dan tidak kreatif akan jauh ketinggalan dan tidak akan banyak mendapatkan peluang untuk bersaing dengan negara lain. “Itulah salah satu tujuannya sebagian anak-anakku hari ini kenapa kalian mengikuti ANBK atau Asesmen Nasional Berbasis Komputer,” ujar Siswanto.
Di akhir amanatnya, Siswanto tidak lupa juga berharap kepada semua peserta apel agar mereka tidak hanya berusaha menjadi generasi yang cerdas dan terampil dalam bidang keilmuan, melainkan juga tetap menjadi manusia yang menjunjung tinggi iman dan mengamalkan agamanya. Sebab menurutnya ilmu dan iman itulah yang menjadi ciri utama pelajar madrasah. (Cak Rose/fz).