Kebumen-Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen menyelenggarakan Bimbingan Teknis Perencanaan dan Pelaporan BOS tingkat MI, MTs, dan MA hari ini (16/2) di Aula Hotel Candisari Karanganyar. Bimtek ini diikuti oleh 208 peserta terdiri dari unsur Kepala Madrasah, Bendahara dan Tata Usaha khususnya untuk Madrasah swasta selama satu hari, mulai pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WIB
Menurut Ketua Panitia Mulyono, Bimbingan Teknis ini diselenggarakan untuk memberikan pembekalan secara teknis perencanaan dan pelaporan BOS Madrasah sehingga tercipta akuntabilitas dalam pelaksanaan BOS di Madrasah. Sementara itu menurutnya pula hasil yang diharapkan dengan adanya kegiatan ini peserta diharapkan mampu memahami dan membuat RKAM ( Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah ) dengan baik, serta meningkatnya kemampuan peserta dalam pembukuan dan pembuatan LPJ terkait dengan pelaksanaan BOS
Kepala Kantor Masmin Afif yang hadir untuk membuka kegiatan ini memberikan sambutan kepada para peserta, menurutnya bahwa sudah hampir 10 tahun program BOS digulirkan ada beberapa manfaat yang penting yaitu : 1). Betul-betul dirasakan oleh seluruh masyarakat untuk keringanan dalam biaya pendidikan 2). Angka putus sekolah semakin minim, sehingga wajib belajar 9 tahun bahkan 12 tahun benar-benar bisa terwujud
Kepala kantor Masmin Afif juga menyampaikan bahwa dengan Bimtek ini sudah sangat tepat, karena belajar dari audit oleh Irjen pada akhir tahun 2015 bahwa Kemenag bertanggung jawab penuh atas proses pelaksanaan administrasi dana BOS sampai Laporan Pertanggungjawabannya.
Anggaran Kementerian Agama hampir 80 % diserap untuk anggaran pendidikan, oleh karena itu harapannya proses pendidikan ini bisa semakin kelihatan hasilnya, tetapi tentunya butuh waktu yang tidak sebentar untuk segera melihat hasilnya, ujar Masmin Afif
Mengakhiri sambutan Kepala Kantor juga menyampaikan bahwa Dirjen Pendis mempunyai 3 cita-cita besar yang akan direalisasikan yaitu ; 1). Berharap pendidikan Islam menjadi lembaga yang berpendidikan unggul 2). Menjadikan lembaga pendidikan Islam di Indonesia menjadi rujukan bagi pendidikan dunia 3). Menjadikan lembaga pendidikan Islam yang lebih moderat, inklusif, tidak radikal, tidak ekstrim dan mampu menerima perbedaan.(bangkit)