Kebumen – Sebanyak 20 finalis dari SMA/MA/SMK se-Kabupaten Kebumen bersaing ketat pada grand final pemilihan duta pelajar peduli HIV (Human Immuno Deficiency Virus)-AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) Tahun 20222yang digelar di Pendopo Kabumian Kebumen, Jum’at (1/7). Finalis yang terpilih nantinya akan menjadi duta pelajar peduli HIV-AIDS dan mengemban amanat melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pelajar tentang HIV-AIDS selama satu tahun.
Setelah melalui proses seleksi dan unjuk kemampuan yang sangat ketat dalam grand final akhirnya dewan juri menetapkan Wahyu Dwi Cahyani siswi kelas XI Keagamaan 1 MAN 1 Kebumen meraih Juara 1.
Pelaksanaan grand final pemilihan duta pelajar peduli HIV-AIDS yang juga memeriahkan Kebumen Internasional Expo (KIE) memberikan perspektif baru kepada masyarakat bagaimana kita membuat upaya preventif maupun edukatif yang perlu dilakukan untuk menanggulangi HIV-AIDS. Dengan adanya event pemilihan duta pelajar peduli HIV-AIDS, pelajar dapat memberikan peran aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang HIV-AIDS yang selama ini menjadi stigma negatif. Duta pelajar peduli HIV-AIDS dapat menjadi pionir di lingkungan agar masyarakat terhindar dari HIV-AIDS.
Kepala MAN 1 Kebumen melalui Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan Yuniasih mengatakan sangat bersyukur dan bangga siswa MAN 1 Kebumen berhasil menjadi juara 1 dalam ajang pemilihan duta pelajar peduli HIV-AIDS dan mampu bersaing dengan peserta dari SMA/SMK yang diselenggarakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).
“Semoga penghargaan ini dapat memotivasi siswa-siswi MAN 1 Kebumen yang lainnya agar percaya diri dan optimis berkompetisi untuk meraih prestasi sehingga akan terwujud slogan MAN 1 Kebumen Mandiri Takwa Berprestasi (Mantap),” harapnya.
“Sebagai duta pelajar peduli HIV-AIDS ananda Wahyu harus bisa mengkampanyekan tentang HIV-AIDS mulai dari apa itu HIV-AIDS, penyebabnya, cara penularan, dan cara pencegahannya kepada para pelajar khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dengan demikian akan meminimalisir bahkan menihilkan penderita HIV-AIDS di masyarakat, khusunya di Kabupaten Kebumen”, pungkas Yuniasih.
Wahyu Dwi Cahyani saat dikonfirmasi usai acara grand final pemilihan duta pelajar peduli HIV-AIDS mengaku mendapatkan pengalaman yang luar biasa, baik pengetahuan maupun persahabatan yang belum pernah saya bayangkan sebelumnya dalam ajang pemilihan duta pelajar peduli HIV-AIDS.
“Saya berharap semoga kami semua finalis dapat bekerjasama dan memadukan ide-ide luar biasa yang kita miliki demi mewujudkan 3 Zero HIV-AIDS 2030 yaitu bebas dari infeksi HIV baru, bebas dari diskriminasi dan stigma terhadap pengidap HIV/AIDS, serta bebas kasus kematian akibat AIDS”, ujarnya.
“Buat teman-teman semua ayo semangat untuk meraih prestasi di bidang kalian masing-masing dengan niat yang tulus dan usaha keras tentunya, agar hasil yang diperoleh maksimal serta dapat memberikan manfaat bagi orang lain”, pungkas Wahyu mengakhiri perbincangan.(tt/fz).