Kebumen-Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Kecamatan Pejagoan menyelenggarakan kegiatan Bakti Sosial di desa Pengaringan, Kamis (18/5). Kegiatan yang terkonsentrasi di balai desa diikuti oleh ratusan warga desa setempat untuk mendapatkan paket sembako dan pakaian murah serta layanan pengobatan gratis.
Kegiatan diawali dengan tausyiah yang diisi oleh KH Hasan Bisri di masjid setempat dan dihadiri oleh Camat, Kepala KUA, polsek, Koramil dan Penyuluh Agama Fungsional Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen serta Kepala desa Pengaringan beserta jajarannya. Dan pada saat yang bersamaan secara simbolis diberikan paket sembako oleh Camat Pejagoan Suyitno kepada Kepala Desa Pengaringan. “Warga masyarakat desa Pengaringan hebat,” ucapnya sembari mengacungkan jempol
Menurut Ketua FKPAI Kabupaten Kebumen Lukman Haris, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut datangnya bulan Romadhon 1438H yang sebentar lagi akan dijalani. Dia menuturkan bahwa dalam penyelenggaraan Bhakti Sosial ini, FKPAI Kecamatan Pejagoan menggandeng Fatayat NU dan juga Aisyiah Muhammadiyah untuk pengadaan paket sembako dan pakaian murah.
Paket Sembako berupa ½ kg beras, ½ kg gula pasir, 5 bungkus mie instan, ½ liter minyak goreng dan 1 pak teh celup yang bisa didapatkan dengan hanya menebus sebesar 10ribu rupiah. “Saya dapat satu paket sembako dan 3 potong pakaian dengan bayar 20 ribu,” ucap salah seorang warga.
Sementara itu untuk layanan pengobatan gratis, FKPAI bekerjasama dengan PKU Muhammadiyah Sruweng dengan mendatangkan dua dokter dan juga beberapa tim medis lain.
Berbeda tapi rukun
Kegiatan yang mengusung tema “Dengan berbagi pada sesama sebagai wujud kepedulian rasa sosial dan toleransi” sesuai dengan kondisi keberagaman budaya dan agama di desa Pengaringanyangbisa hidup rukun berdampingan tanpa ada gesekan antar pemeluk agama
Ditemui dilokasi pengobatan gratis, Kepala Desa Pengaringan Bejo Priyanto menyampaikan bahwa warga masyarakat desa Pengaringan bisa hidup rukun berdampingan sejak dulu meskipun budaya dan agama mereka berbeda. Menurutnya dari total penduduk desa Pengaringan yang berjumlah kurang lebih 200 kepala keluarga, 40 kepala keluarga adalah non muslim selebihnya beragama Islam.
Menurut Bejo, pada beberapa kegiatan seperti hari besar keagamaan mereka saling membantu agar pelaksanaan kegiatan bisa berjalan dengan lancar. “Yang Muslim membantu non Muslim dan sebaliknya,” pungkasnya.(pt)