Kebumen-Sejumlah 1.2016 Calon Haji Kabupaten Kebumen mengikuti Bimbingan Manasik Haji di Aula Setda, Kamis (28/06). Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen H Imam Tobroni mengungkapkan bahwa untuk tahun ini sejumlah 26 kecamatan bisa mengirimkan Calon Jamaah Haji tanpa kecuali. “Alhamdulilah dari 26 kecamatan seluruhnya bisa mengirimkan calon jamaah Haji,” ungkapnya.
Menurutnya Imam berdasarkan data Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, dari jumlah itu terbagi atas 610 laki-laki dan 606 perempuan. Untuk data pendidikan calon haji asal Kebumen tahun ini didominasi lulusan SD (463 orang), SMA(318), S-1 (200), SMP(155), D-2 (88), dan S-2 (15). “Calon jamaah yang berasal dari ASN mendominasi, yakni 303 orang, petani 302 orang, pedagang 202 orang, dan swasta 181 orang,”paparnya
Sementara itu, lanjut Imam, bila dilihat dari profesi atau pekerjaan, calon jamaah haji asal Kebumen didominasi oleh PNS dan petani, disusul oleh pedagang kemudian swasta. Calon jamaah haji yang berasal dari PNS ada sebanyak 303 orang, petani 302 orang, pedagang 202 orang dan swasta sebanyak 181 orang.
Mohammad Khanifudin Bin Sarjo (25), warga RT 02 RW 01 Desa Kembangsawit merupakan Calon haji termuda asal Kabupaten Kebumen, Kecamatan Ambal. Sedangkan, calon haji tertua Karsiyem binti Rohman Madaris (89), warga RT 06 RW 04 Desa/kecamatan Rowokele.
Calon jamaah haji tahun ini terbagi ke dalam lima kloter. Yakni Kloter 15 diberangkatkan dari Kebumen 20 Juli mendatang pukul 06.00 WIB. Kloter 16 berangkat dari Kebumen 20 Juli pukul 10.00 WIB, Kloter 17 berangkat 20 Juli pukul 14.00 WIB. Kemudian, Kloter 18 berangkat 21 Juli pukul 04.00 WIB dan Kloter 19 berangkat 21 Juli pukul 08.00 WIB.
Plt Bupati Kebumen, Yazid Mahfudz, saat membuka manasik haji tingkat Kabupaten Kebumen tersebut berharap, jamaah haji asal Kebumen dapat menjadi haji yang mabrur. Dapat menjalankan seluruh rangkaian ibadah di tanah suci dengan baik, lancar, serta selalu sehat.
Yazid mengungkapkan, manasik haji bertujuan untuk membantu agar jamaah haji semakin siap baik dalam hal memahami rangkaian ibadah haji, merasakan suasana di tengah banyak jamaah, menjaga kesehatan hingga kebugaran dan beberapa hal lainnya. Sehingga pada saatnya nanti, jamaah haji dapat menjadi jamaah secara mandiri. “Kemandirian ini sangat penting karena pada dasarnya ibadah haji itu dilaksanakan secara mandiri. Meski terdapat juga banyak hal yang dilaksanakan secara berkelompok,” tuturnya.
Dia juga memastikan bahwa Pemkab Kebumen, Kementerian Agama, Pemerintah Pusat dan seluruh stakeholder terkait selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik. Dirinya aka menginstruksikan kepada para petugas untuk melaksnaakan tugas dan kewajibannya dengan penuh tanggungjawab. “Karena melayani masyarakat, termasuk jamaah haji adalah sebuah kebahagiaan bagi kita, juga bagian dari ibadah,” pungkasnya.(pt)