Kebumen-Sebagai bagian dari komunitas “santri” di Nusantara, seluruh warga MIN Tanjungsari, Petanahan, Kabupaten Kebumen melaksanakan upacara dalam peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2017. Mengusung tema “Meneguhkan Peran Santri dalam Bela Negara, Menjaga Pancasila, dan NKRI”, upacara digelar di halaman Madrasah dengan peserta seluruh siswa, Dewan Guru, serta Asatidz TPQ At Tarbiyah MIN Tanjungsari.
Bertindak sebagai Pembina Upacara yang juga Kepala MIN Tanjungsari H Makruf Widood SAg MPdI, dia memaparkan bahwa peran santri dalam sejarah memperjuangkan Bangsa Indonesia sudah tidak diragukan lagi. “Mereka ikut berjuang dan mengorbankan nyawanya demi untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa,” tuturnya. Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy’ari pada 22 oktober 1945 di Surabaya mencetuskan resolusi jihad untuk mencegah kembalinya tentara kolonial Belanda yang mengatasnamakan NICA. “Beliau kala itu menyatakan, membela tanah air dari penjajah hukumnya fardlu ’ain atau wajib bagi setiap individu. Seruan Jihad yang dikobarkan oleh KH Hasyim Asy’ari itu membakar semangat para santri arek-arek Surabaya untuk menyerang markas penjajah,” paparnya.
Pertempuran itu adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme. “Peristiwa bersejarah tersebut ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Mesjid Istiqlal Jakarta, pada Kamis, 22 Oktober 2015 lalu,” tambahnya.
Upacara peringatan Hari Santri di MIN Tanjungsari semakin meriah suasananya ketika dinyanyikan lagu nasional “Ya Lal Wathon” oleh seluruh peserta upacara. Lagu nasional ini merupakan karya KH. Wahab Chasbullah, salah satu tokoh NU dan pahlawan nasional yang berjasa terhadap kemerdekaan Indonesia. Lagu nasional ini juga menjadi ciri khas yang wajib dinyanyikan dalam peringatan Hari Santri Nasional karena mampu membakar semangat nasionalisme bangsa Indonesia.
Selain itu Peserta upacara Hari Santri di MIN Tanjungsari juga mengucapkan lima ikrar santri yang dibaca bersama dengan awalan basmalah dan dua kalimat syahadat:
Kami Santri NKRI Berikrar:
- 1. Berpegangn teguh pada akidah, ajaran, nilai, dan tradisi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah
- 2. Bertanah air satu, tanah air Indonesia; beriideologi negara satu, ideologi Pancasila; Berkonsitusi satu, Undang-Undang Dasar 1945; dan berkebudayaan satu, Bhinneka Tunggal Ika
- 3. Selalu bersedia dan siap siaga menyerahkan jiwa dan raga membela tanah air dan bangsa Indonesia, mempertahankan persatuan dan kesatuan nasional, serta mewujudan perdamaian dunia
- 4. Ikut berperan aktif dalam pembangunan nasional mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan, lahir dan batin untuk seluruh rakyat Indonesia
- 5. Pantang menyerah, pantang putus asa, serta siap berdiri di depan melawan pihak-pihak yang merongrong Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, yang didasari semangat Proklamasi Kemerdekaan dan Resolusi Jihad.
(kh/pt)