Kebumen – Manusia merupakan makhluk yang memiliki dimensi jasad dan ruh. Melalui dimensi jasadnya manusia dapat menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi. Sementara melalui dimensi ruhnya manusia dapat merasakan kesenangan dan kebahagian, terutama yang disebabkan oleh adanya iman.
Antara jasad dan ruh, sumber penderitaan paling utama bagi manusia adalah pada jasadnya. Demikian salah satu isi tausiyah Kepala MAN 4 Kebumen, Muhamad Siswanto dalam acara tadzkirah di Masjid Al-Ikhlas, pada Jum’at (22/04).
“Pada saat manusia meninggal, yang hancur itu jasadnya. Sementara ruhnya tidak mati, tidak hancur. Karena itu, dalam menjalankan tugas kita di madrasah ini, kita jangan selalu berorientasi pada materi untuk memenuhi kesenangan jasad semata,” demikian ungkap Siswanto.
Selain itu, Siswanto juga mengingatkan bahwa salah satu esensi puasa itu adalah untuk mengantarkan manusia agar ruhnya suci dengan mengesampingkan kesenangan jasad dengan tidak makan dan minum sehingga pelakunya menjadi orang-orang yang bertakwa.
Untuk itulah kata Siswanto, meskipun dalam keadaan lapar karena puasa, para guru jangan sampai kehilangan semangat pengabdian tulusnya. (@papirose/fz).