Sebanyak 35 peserta dari Kabupaten/Kota mengikuti Worjkshop Jurnalistik Kehumasan yang digelar oleh Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah di Hotel Gracia,Kamis(2/3). Hadir menyampaikan materi Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Suhersi.
Suhersi mengatakan bahwa upaya mempertahankan citra berhubungan erat dengan informasi sebuah organisasi. “Era sekarang ini adalah perang informasi,” ujarnya. Menurutnya harus ada suatu usaha untuk membangun image dalam mempertahankan komunikasi dengan masyarakat.
Terlebih ketika sebuah informasi yang ditangkap oleh masyarakat bersifat kurang baik,maka organisasi tersebut harus bisa memberikan penjelasan lebih lanjut. “Oleh karena itu jangan sampai masyarakat membuat opini negatif kepada kita karena kurangnya informasi,” tegasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pola kegiatan sebuah satker atau organisasi tidak jauh dengan media, oleh karenanya harus memiliki kemampuan dibidang teknologi informasi. “Kita dikenal atau tidak adalah karena adanya informasi,” ucapnya. Tinggal bagaimana kita bisa memanfaatkan informasi tersebut kearah yang baik. Adapun media adalah sebagai alat komunikasi, karena sebagai alat maka penggunaannya tergantung pada pemakainya, “Mau digunakan sebagai apa,”lanjutnya.
Posisi Strategis Kemenag
Kementerian Agama sebagai salah satu Kementerian dengan satker yang banyak dan terkait dengan agama, maka akan menjadi posisi yang sangat strategis sebagai sebuah sumber informasi bagi masyarakat. Suhersi memberikan contoh beberapa hal yang menarik terkait pemberian informasi kepada masyarakat seperti dekadensi moral, Haji, pelanggaran aturan dan sebagainya.
Menutup rangkaian materi, dia menegaskan kembali tujuan humas pemerintah. Setidaknya humas harus mampu menginformasikan kebijakan dan hasil pembangunan kepada publik, menyampaikan yang benar itu benar dan yang salah itu salah untuk mendapatkan kepercayaan publik. “Karena Fungsi Kehumasan adalah untuk membangun mempertahankan citra komunikasi yang baik antara organisasi dengan masyarakat,” paparnya. (bgkt)