Kebumen – Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ambal bekerja sama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Gondanglegi mengadakan pelatihan pemulasaran jenazah, Selasa, (9/8/2022), bertempat di Balai Desa Gondanglegi, Kecamatan Ambal. Kegiatan bersama dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan bimbingan dan penerangan Agama Islam dihadiri langsung, Kepala KUA Ambal, Akhmad Kheroni, S.H.I, Penyuluh Agama Islam Non PNS, Nangimah S.Pd.I sekaligus pemateri, Kades serta Ibu ibu PKK Desa Gondanglegi, Kec Ambal .
Kepala KUA Ambal, dalam pengantarnya, menyampaikan bahwa, KUA sebagai garda terdepan Kementerian Agama mengemban tugas untuk melayani dan membimbing masyarakat menuju kehidupan masyarakat yang taat beragama. “ Dalam tugas layanan bimbingan masyarakat, Kementerian Agama telah memberikan rambu rambu, panduan dan standarisasi cara menjalankan syariat islam di Indonesia.” terang Kheroni. Sebagai contoh dibuatnya standarisasi pengaturan waktu shalat, panduan zakat, wakaf, nikah, waris dan lain sebagainya, termasuk didalamnya tentang panduan pemulasaran jenazah, imbuhnya.
Lebih lanjut, mengutip surat An Nisa ayat 59 “ Hai orang orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya) dan Ulil Amri diantara kamu…” Kheroni menekankan, agar kita senantiasa untuk selalu taat kepada Allah, Rasul dan para pemimpin. Ketaatan kepada Ulil Amri dalam hal ini pemimpin salah satu contohnya dengan mengikuti regulasi atau panduan sebagaimana disebutkan diatas yang semua itu sudah ditetapkan oleh negara dalam hal ini Kementerian Agama, pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Nangimah S.Pd.I, selaku pemateri menyampaikan berbagai hal diantaranya bagaimana merawat orang yang mengalami sakaratul maut (muhtadlir) sebelum masuk pada materi inti, tajhizul janazah (merawat mayit). Dalam penjelasannya, hal penting yang harus dilakukan terhadap orang yang sedang mengalami sakaratul maut adalah adalah mentalqin muhtadlir dengan kalimat “Tahlil”.
Selanjutnya dijelaskan pula bagaimana perlakuan terhadap muhtadlir yang dipastikan sudah meninggal. Dengan antusias dan semangat para peserta, acara diteruskan dengan praktek perawatan jenazah mulai dari memandikan dan mengkafani yang sebelumnya sudah dipersiapkan berbagai peralatan pendukung diantaranya, kain kafan 14 m, gunting boneka, parfum, kayu cendana dan kapas.
Pada bagiannya Kepala Desa Gondanglegi, Haryanto menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama yang baik sehingga terselenggaranya kegiatan. Menurutnya Pemdes Gondanglegi sebenarnya juga telah memiliki tenaga khusus yang menangani kematian tetapi hanya baru laki laki sedangkan untuk perempuan belum ada petugas khusus yang diakomodir oleh Pemdes. Oleh karena itu adanya pelatihan ini harapan kita semua akan segera terbentuk petugas pemulasaran dari kalangan ibu–ibu yang hadir. (ar/fz).