Kebumen – Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah program pencegahan Stunting. Mengawal dan menindaklanjuti program ini, Puskesmas Ambal 2 bersinergi dengan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ambal mengadakan sosialisasi “ Gerakan Pencegahan Stunting”, Selasa (7/6/2022) bertempat di Balai Desa Banjarsari, Kecamatan Ambal.
Kegiatan dimaksudkan sebagai upaya memberikan wawasan dan pengetahuan terkait pencegahan Stunting kepada masyarakat. Hadir sebagai narasumber Kepala KUA Ambal, Akhmad Kheroni, S.H.I, Petugas Kesehatan PKM Ambal 2, dr Tutut Tyas serta peserta dari berbagai lapisan masyarakat Desa Banjarsari, mulai dari ibu-ibu hamil, kader posyandu, pengantin baru, remaja puteri dan anak- anak.
Dengan pendekatan bahasa Agama, Kepala KUA Ambal memaparkan teks-teks al Qur’an maupun Hadist dalam menjelaskan persoalan stunting. “ Salah satu di antara banyak teks al Qur’an yang terkait dengan persoalan stunting adalah QS: Luqman : 14.” terangnya.
Dalam ayat ini diterangkan bagaimana kondisi ibu selama proses mengandung dan menyapihnya dalam usia 2 tahun. Masa 2 tahun menyusui lanjutnya, adalah waktu yang ideal. Sebab berdasarkan bukti ilmiah, pemberian ASI yang cukup, sangat bermanfaat bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan dan perkembangannya.
“Dalam surat lainnya, misalnya dalam Al Ahqaf ayat 15, Kheroni menambahkan, dalam ayat ini menjelaskan bagaimana pola asuh selama masa kehamilan, melahirakan hingga menyapihnya selama 30 bulan. Begitu sempurnanya Al Qur’an dalam memberikan rambu-rambu kepada umat manusia. Dengan begitu, harapan kita dengan mengikuti rambu yang ada kita akan terhindar dari berbagai persoalan salah satunya masalah stunting,” pungkasnya.
Pada bagiannya, dr Tutut Tyas, petugas kesehatan dari PKM Ambal 2 menjelaskan bagamana kiat dalam mencegah stunting. “ Tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh serta sanitasi dan akses air bersih.” tutur Tyas.
“Berhubungan dengan pola makan, lanjutnya, stunting sangat dipengaruhi oleh rendahnya jumlah dan kualitas gizi,” tutur Tyas lebih lanjut.
Stunting juga dipengaruhi oleh pola perilaku terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan balita. Dan yang terakhir dalam pencegahan stunting ini adalah bagusnya akses sanitasi dan air bersih. “Rendahnya akses sanitasi dan air bersih mendekatkan anak pada resiko ancaman penyakit infeksi,” pungkasnya.(ar/fz).