Kebumen, Barisan siswa kelas dua sampai kelas enam mengular menaiki jalan setapak menuju makam desa Gemeksekti Kecamatan Kebumen, Selasa (22/3). Mereka sedang meneruskan tradisi ziarah yang rutin diadakan setiap bulan Ruwah / Sya’ban. Lokasi makam yang terletak di atas bukit tak jauh dari gedung madrasah ini, menjadi tempat peristirahatan para pendiri MIN 1 Kebumen.
“Dengan ziarah kita mengingat kematian, semua yang hidup akan mati dan harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita di hadapan pengadilan Allah SWT.” demikian pesan Hj. Widyastuti kepada peserta ziarah.
Lebih lanjut ia menuturkan, ziarah bisa menjadi benteng untuk mengerem nafsu yang tidak baik, berpikir sebelum bertindak, dan menimbang setiap ucapan agar terhindar dari perbuatan dosa yang dilaknat Allah SWT. “Harapannya semua siswa-siswi menjadi anak soleh-solehah” demikian ia sampaikan.
Bertindak sebagai Imam Tahlil dan Yasin, H. Khas Khasol Khaq salah seorang guru MIN 1 Kebumen. Sebelum acara dimulai ia mengungkapkan, ziarah ke makam khususnya di bulan Ruwah atau Sya’ban mengingatkan kita akan rumah masa depan. “Di tempat seperti ini rumah masa depan kita” katanya.
Ia juga mengungkapkan, ziarah ini menjadi sebuah rutinitas yang sudah dilakukan siswa MIN sejak dulu. “Ziarah ke pendiri-pendiri MIN 1 Kebumen khususnya dan ahli kubur di desa ini.” demikian ia menjelaskan.
“Rutinitas ini perlu diajarkan kepada para siswa agar tidak lupa kepada pendiri-pendiri MIN 1 Kebumen” demikian pungkasnya.(dw/fz).