Kebumen – Pandemi Covid-19 tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat. Namun pandemi juga menyebabkan munculnya persoalan lingkungan yang perlu mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak. Salah satunya adalah sampah masker. Selama masa pandemi, masyarakat dengan begitu mudah membuang masker yang sudah tidak dipakai lagi.
Padahal sampah masker justru sangat rentan memicu terjadinya penularan virus Covid-19. Atas dasar keprihatinan itulah sejumlah siswa-siswi MAN 4 Kebumen pada Jum’at, (04/03) berinisiatif mendaur ulang sampah masker yang seluruh prosesnya dilakukan di madrasah.
Kepala MAN 4 Kebumen, Muhamad Siswanto menyambut gembira inisiatif anak didiknya yang sudah berusaha mencari cara untuk mendaur ulang sampah masker. Menurut Siswanto, hal itu dapat dikatakan sebagai bagian dari upaya membantu pemerintah mengatasi Covid-19.
“Tentu saya bersyukur dan sangat senang. Siswa-siswi MAN 4 Kebumen makin peduli kesehatan, peduli lingkungan dan tentunya kreatif dan produktif. Sebab hasil daur ulang masker itu nantinya bisa digunakan sebagai bahan-bahan kerajinan yang bernilai ekonomi,” tutur Siswanto.
Proses daur ulang sampah masker itu sendiri dilakukan di bawah pengawasan guru pembina Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) MAN 4 Kebumen, Mufita Wafiana. Menurut Mufita, sebelum dilakukan proses daur ulang, langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan masker yang sudah tidak dipakai lagi.
“Sebelumnya kita sudah sediakan beberapa tempat sampah khusus di beberapa titik untuk menampung masker yang sudah tidak dipakai lagi. Nah, siswa-siswi termasuk guru yang maskernya sudah tidak dipakai lagi bisa membuang di tempat sampah masker yang sudah disediakan,” ungkap Mufita.
Mufita juga menjelaskan bahwa proses daur ulang sampah masker itu dilakukan dengan cara merebus sampah masker yang sudah dikumpulkan.
“Cara merebusnya juga tidak asal rebus namun mengacu pada standar WHO. Pertama itu masker direbus dengan suhu 100 derajat celcius dengan alat khusus. Tujuannya membunuh kuman. Kemudian perebusan kedua dengan suhu di atas 100 derajat celcius sampai masker meleleh. Lelehan masker itu sedang kita siapkan untuk dibuat beberapa kerajinan menarik. Tapi maaf, proses dan tekniknya belum bisa saya uraikan di sini ya,” tukas Mufita. (@papirose/fz).