Kebumen – Pekan pertama setelah Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama), peserta didik kelas X, XI dan XII melalui mata pelajaran Olahraga melakukan tes kebugaran jasmani. Tes ini merupakan salah satu yang dipersyaratkan dalam mewujudkan program Madrasah Sehat.
Metode yang digunakan dalam tes kebugaran adalah Multistage Fitness Test (MFT), hal ini dilakukan untuk mengukur VO2Max yang merupakan indikator tingkat kebugaran jasmani. VO2Max adalah volume maksimum oksigen yang dapat dikonsumsi per menit per kilogram berat badan pada kinerja maksimum oleh individu.
“Tes kebugaran diikuti oleh seluruh peserta didik MAN 1 Kebumen, dengan tujuan mengukur sejauh mana kemampuan kebugaran jasmani dan mengetahui tingkat kebugaran jasmani peserta didik.” Sebagaimana dituturkan oleh Husin salah satu guru Olahraga yang mendampingi tes kebugaran tersebut.
Husin menambahkan, tes kebugaran ini dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik peserta didik meliputi kekuatan, daya tahan, daya otot, kecepatan, kelenturan, kelincahan, keseimbangan, ketepatan dan reaksi kondisi tubuh sejak awal pembelajaran dan juga untuk penjaringan atlet.
Untuk melakukan tes kebugaran dengan Multistage Fitness Test yang harus dipersiapkan diantaranya lapangan yang cukup luas, tape recorder, alat tulis, tabel penilaian MFT, audio dan cone/ tiang batas.
Adapun tahapan melakukan MFT adalah memasang cone dengan jarak 20 meter secara bersebrangan, peserta memulai tes dari salah satu sisi, saat diperintahkan oleh pemutar audio peserta didik harus lari menuju garis 20 meter yang berlawanan dalam bunyi “bip”, kemudian peserta harus berlari bolak balik dalam pola yang sama terus menerus sampai mereka mencapai batas tertinggi.
Jika peserta gagal mencapai garis “turn round” yang berlawanan sebelum berbunyi “bip” peserta dicatat sebagai upaya gagal. Jika terdapat dua upaya gagal secara berturut-turut mereka ditarik dari tes dan skor mereka dicatat sebagai final, adapun setelah tes berakhir masing-masing peserta memiliki skor yang telah dicatat oleh guru olahraga.
Dari data yang terkumpul, peserta didik MAN 1 Kebumen rata-rata berhasil mencapai level 6 mencapai garis turn round, data terendah hanya mencapai level 2, sementara data tertinggi mencapai level 13 sampai 14 yang diperoleh beberapa atlet yang sudah terbiasa melakukan latihan rutin.
Seperti yang dituturkan oleh Anjang Prasetyo, salah satu Atlet lari dari MAN 1 Kebumen menyatakan perolehan mencapai level 13, diwawancarai setelah melakukan tes kebugaran, dengan kondisi yang masih terlihat fit dan belum tampak kelelahan. (lan).